Tahukah Kamu Ternyata Sejarah Kode Pos
Kode Pos awalnya hanya digunakan untuk tujuan memudahkan pekerjaan di kantor pos saat menyortir surat.
Kode Pos dibuat dengan deretan angka atau huruf atau karakter tertentu, yang berjumlah 4 hingga 8 digit, yang mengartikan wilayah, kelurahan, komplek, perumahan, atau instansi perusahaan tertentu.
Kode Pos pertama kali diterapkan di Jerman pada tahun 1941. Lalu pada 1959, Inggris mulai mengikuti.
Sedangkan Amerika Serikat mulai memakai Kode Pos pada 1963 dan sampai pada akhirnya lebih dari separuh negara-negara di dunia mulai menggunakan sistem Kode Pos ini.
Kode Pos Di Indonesia
Sejarah mencatat keberadaan Pos Indonesia begitu panjang, Kantorpos pertama didirikan di Batavia (sekarang Jakarta) oleh Gubernur Jenderal G.W Baron van Imhoff pada tanggal 26 Agustus 1746 dengan tujuan untuk lebih menjamin keamanan surat-surat penduduk, terutama bagi mereka yang berdagang dari kantor-kantor di luar Jawa dan bagi mereka yang datang dari dan pergi ke Negeri Belanda. Sejak itulah pelayanan pos telah lahir mengemban peran dan fungsi pelayanan kepada publik.Setelah Kantorpos Batavia didirikan, maka empat tahun kemudian didirikan Kantorpos Semarang untuk mengadakan perhubungan pos yang teratur antara kedua tempat itu dan untuk mempercepat pengirimannya. Rute perjalanan pos kala itu ialah melalui Karawang, Cirebon dan Pekalongan.
Pos Indonesia telah beberapa kali mengalami perubahan status mulai dari Jawatan PTT (Post, Telegraph dan Telephone). Badan usaha yang dipimpin oleh seorang Kepala Jawatan ini operasinya tidak bersifat komersial dan fungsinya lebih diarahkan untuk mengadakan pelayanan publik. Perkembangan terus terjadi hingga statusnya menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel). Mengamati perkembangan zaman dimana sektor pos dan telekomunikasi berkembang sangat pesat, maka pada tahun 1965 berganti menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos dan Giro), dan pada tahun 1978 berubah menjadi Perum Pos dan Giro yang sejak ini ditegaskan sebagai badan usaha tunggal dalam menyelenggarakan dinas pos dan giropos baik untuk hubungan dalam maupun luar negeri. Selama 17 tahun berstatus Perum, maka pada Juni 1995 berubah menjadi Perseroan Terbatas dengan nama PT Pos Indonesia (Persero).
Kode Pos terdiri dari 5 angka. Angka pertama adalah kode wilayah tempat kantor pos berlokasi, angka kedua dan ketiga adalah kode kabupaten atau kota, angka keempat adalah kode kecamatan, dan angka kelima adalah kode desa atau kelurahan.
Untuk Jakarta ada pengecualian sendiri yaitu angka ketiga adalah kode kecamatan, angka keempat kode kelurahan dan angka kelima adalah "0".
Berikut Nomor-nomor Kode Pos di Propinsi Aceh
Kode Pos Kabupaten Kota Provinsi Aceh |
Kode Pos Kabupaten Aceh Timur |
Kode Pos Kabupaten Aceh Barat Daya |
Kode Pos Kabupaten Aceh Utara |
Kode Pos Kabupaten Aceh Tenggara |
Kode Pos Kabupaten Aceh Barat |
Kode Pos Kabupaten Aceh Besar |
Kode Pos Kabupaten Aceh Jaya |
Kode Pos Kabupaten Aceh Selatan |
Kode Pos Kabupaten Aceh Singkil |
Kode Pos Kabupaten Aceh Tamiang |
Kode Pos Kabupaten Aceh Tengah |
Kode Pos Kabupaten Bener Meriah |
Kode Pos Kabupaten Bireuen |
Kode Pos Kota Banda Aceh |
Kode Pos Kota Lhokseumawe |
Kode Pos Kota Langsa |
Kode Pos Kabupaten Nagan Raya |
Kode Pos Kabupaten Pidie |
Kode Pos Kabupaten Pidie Jaya |
Kode Pos Kabupaten Simeulue |
Kode Pos Kabupaten Gayo Lues |
Kode Pos Kota Subulussalam |
Kode Pos Kota Sabang |