Bretton Woods Sebagai Sejarah cikal bakal Uang Kertas Dunia
DATA ACEH - Perkumpulan Negara- Negara berusaha untuk menghidupkan kembali standar emas setelah Perang Dunia I, tetapi itu sepenuhnya runtuh selama Depresi Hebat tahun 1930-an. Beberapa ekonom mengatakan kepatuhan terhadap standar emas telah mencegah otoritas moneter memperluas pasokan uang dengan cukup cepat untuk menghidupkan kembali kegiatan ekonomi.
perwakilan dari sebagian besar negara terkemuka dunia bertemu di Bretton Woods, New Hampshire, pada tahun 1944 untuk menciptakan sistem moneter internasional baru.
Konferensi Bretton Woods merupakan konfrensi yang diprakarsai Presiden Frankin Delano Roosevelt untuk bersama-sama mengatasi segala kesulitan akibat Perang Dunia II dalam bentuk kerja sama internasional di bidangekonomi. Konferensi ini diselenggarakan di Bretton Woods, sebuah hotel di New Hampshire pada Juli 1944 Dihadiri oleh 44 negara sekutu. Dikenal pula sebagai United Nations Monetary and Financial Conference. Perserikatan Bangsa-Bangsa saat itu belum ada jadi yang dimaksud united nations adalah negara-negara koalisi anti-Axis yang sebagian besar terdiri dari negara sekutu. Konferensi tersebut menghasilkan pasal-pasal persetujuan bersama untuk membentuk badan yang dianggap sebagai lembaga kembar, yaitu International Monetary Fund (IMF) dan International Bank for Reconstruction and Development (IBRD) yang sekarang dikenal dengan nama Word Bank.
Konferensi dilakukan melalui sidang pleno,komisi dan komite. Komisi I terkait dana moneter internasional (IMF) dipimpin oleh Harry D White (Amerika Serikat). Komisi II terkait bank internasional untuk rekonstruksi pembangunan (IBRD) dipimpin oleh Lord Keynes (Inggris). Lalu, komisi III terkait sarana lain dalam kerjasama keuangan internasional dipimpin oleh Eduard Suarez(Meksiko).
Karena Amerika Serikat pada saat itu menyumbang lebih dari setengah kapasitas produksi dunia dan memegang sebagian besar emas dunia, para pemimpin memutuskan untuk mengikat mata uang dunia dengan dolar, yang, pada gilirannya, mereka sepakat harus dikonversi menjadi emas dengan harga $ 35 per ons
Di bawah sistem Bretton Woods, bank-bank sentral negara-negara selain Amerika Serikat diberi tugas untuk mempertahankan nilai tukar tetap antara mata uang mereka dan dolar. Mereka melakukan ini dengan melakukan intervensi di pasar valuta asing. Jika mata uang suatu negara terlalu tinggi dibandingkan dengan dolar, bank sentralnya akan menjual mata uangnya dengan menukar dolar, menurunkan nilai mata uangnya. Sebaliknya, jika nilai uang suatu negara terlalu rendah, negara itu akan membeli mata uangnya sendiri, sehingga menaikkan harga.
27 tahun sesudah itu (1971), justru
Presiden Nixon yang menyatakan bahwa Amerika Serikat ke luar dari Bretton Wood
System.
Mohon Koreksi dan Saran bila ada Informasi/Data yang salah!