Sejarah Masjid Tuo Pulo Kambing Aceh Selatan

Unknown | 12:02 AM |


Data Aceh. Masjid Tuo Pulo Kambing terletak di Desa Pulo Kambing Kecamatan Kluet Utara Aceh Selatan. Masjid Tuo Pulo Kambing umurnya sekarang berkisar sekitar 9 abad lebih. Tepatnya masjid ini dibangun pada tanggal 8 agustus 1351 Masehi oleh seorang Ulama yang bernama Syeh Muhammad Husen Al Fanjuri bin Muhammad Alfajri Kautsar yang merupakan murid dari seorang Ulama sufi yang datang dari Persia.


Masjid ini terdiri dari empat tiang penyangga utama dengan ukiran kaligrafi di setiap tiangnya. Di sepanjang ukiran kaligrafi ini mengisahkan riwayat pendiri dan nama ulama beserta tukang yang mendirikan masjid.

Tiang pertama masjid ini kayunnya diangkut sendirian dari hutan Ruak oleh salah seorang murid Syeh Muhammad Husen Al Fanjari yang bernama Syeh Mutawali Alfanshuri dengan tangan kosong pada tanggal 5 agustus 1351 Masehi.

Keunikannya, ada satu tiang penyangga yang kerap mengeluarkan air, sehingga masyarakat membuatkan tempat penampungan. Oleh sebagian besar masyarakat, air yang keluar dari salah satu tiang penyangga itu dianggap mengandung keberkahan.

Setelah tiang pertama dipancangkan selesai shalat subuh 8 agustus 1351 Masehi, baru bersama masyarakat secara bergotong-royong masjid itu dibangun dibawah komando Syeh Muhammad Husen Al Fanjari dengan menyembelih sati ekor kerbau, satu ekor kambing dan satu ayam jantan putih

Masjid Pulo Kambing merupakan salah satu masjid tua di Aceh serta menjadi masjid tertua di Kabupaten Aceh Selatan. Disebut sebagai masjid Tuo Pulo Kambing karena memang berada di Gampong (Desa) Pulo Kambing, kecamatan Kluet Utara, Kabupaten Aceh Selatan. Dengan usianya (paling tidak) lebih dari 600 tahun.

Masjid tua milik muslim Pulo Kambing ini berada di tengah tengah Desa Pulo Kambing, berbatasan dengan Rumah penduduk di sisi utara dan barat, SDN Kluet Utara di sebelah selatan dan berada di tepian jalan desa yang membentang di sisi sebelah timurnya. Arsitekturnya memang unik, perhatikan mastaka di ujung atapnya yang sangat khas.

Pada dasarnya arsitektur Masjid Tua Pulo Kambing ini sama dengan masjid masjid tradisional asli Indonesia, berupa bangunan masjid dengan atap limas bersusun tiga, namun susunan atap paling atas nya dibangun berbeda dengan dua susun atap dibawahnya. Meski berusia sudah teramat tua masjid ini terdiri dari 3 lantai. Pondasinya begitu kokoh, dinding kayu, dan besinya pun masih sama seperti pertama kali masjid ini dibangun.


Bagikan ke :

Facebook Google+ Twitter Digg Technorati Reddit

Category: , ,

Harga Emas Terkini