Sebuah Seruan Perang Aceh dari Mesjid, yang ditakuti Belanda
Data Aceh- Dalam sebuah Perjalanan Perang Aceh-Belanda, Invasi Pasukan Belanda terhadap Mesjid Raya Baiturrahman Pada tanggal 14 April 1873.
Dalam invasi tersebut Belanda menyerbu dan Membakar Mesjid Raya Baiturrahman, ini merupakan awal petaka Bagi Belanda dengan menewaskan banyak tentara Belanda termasuk seorang Jendral J.H.R.Kohler yang ditembak dibawah pohon, sebuah ucapan terakhir sang Jendral "O God, ik ben getroffen" (Ya tuhan, aku kena).
Dalam invasi tersebut Belanda menyerbu dan Membakar Mesjid Raya Baiturrahman, ini merupakan awal petaka Bagi Belanda dengan menewaskan banyak tentara Belanda termasuk seorang Jendral J.H.R.Kohler yang ditembak dibawah pohon, sebuah ucapan terakhir sang Jendral "O God, ik ben getroffen" (Ya tuhan, aku kena).
Peta ikhtisar aceh hebat |
Sebuah isi Fax yang dikirim Dari Aceh, untuk meminta bantuan, armada perang Kepemerinthan Belanda yang berada di penang
Pesan dari Aceh
Batavia, 10 April, 9 pagi, sangat menyenangkan
kami bergegas untuk berbagi dengan pembaca
kami adegan perang. yang kami terima melalui telegram malam ini, jam setengah tujuh.
redaksie utusan java
telegram pribadi dari messenger java
Penang, 10 April, jam 5 sore
kapal uap komersial baru saja tiba, di mana pesan-pesan berikut dari Aceh telah diterima. Pertempuran kekerasan telah terjadi sejak pendaratan. yang paling penting jatuh untuk musuh, 200 terbunuh. pasukan kami menghitung 10 tewas dan 60 terluka. Di antara yang terluka ada 4 petugas. atjehneezen telah mengundurkan diri dari pencernaan. keterangan lebih lanjut
|
Setelah evakuasi, orang-orang Aceh kembali mengambil kepemilikan masjid dan Belanda takut akan seruan perang yang timbul dari masjid sesudahnya, mereka tidak pernah mengalami ini sebelumnya
Jendral Kohler |
Beberapa hari kemudian Jenderal Köhler memerintahkan masjid untuk diserang lagi, dan serangan ini yang membunuhnya saat sedang duduk di bawah pohon Köhler yang terkenal.
dari bagian bawah batang pohon kohler telah dibuat sebuah meja yang ada di aceh. museum scaat. masing-masing divisi berubah menjadi anggur kuning secara bergantian, untuk pengunjung, di atas kertas dua peluru, ditemukan tentang ketinggian lelaki di kulit pohon |
Category: Internasional, Sejarah