Kanji Rumbi Menu Utama Buka Puasa Khas Aceh
Data Aceh. Bagi masyarakat Aceh, kanji rumbi merupakan menu berbuka khusus di bulan Ramadhan. Hampir setiap desa di Aceh memasak kanji rumbi di meunasah, mesjid sebagai penganan berbuka puasa. Resep warisan leluhur ini abadi sampai sekarang.
Di kampung-kampung biasanya, anak-anak saban sore di bulan ramadhan membawa rantangan atau wadah dari plastik untuk menerima pembagian kanji rumbi yang di masak di meunasah atau mesjid mesjid. Mereka akan beramai-ramai membawa pulang ke rumah untuk disantap bersama keluarga kala waktu berbuka puasa tiba.
Kanji Rumbi merupakan makanan sejenis bubur yang di campur rempah-rempah khas Aceh seperti merica, adas manis, jahe, pala, kayu manis, cengkeh, bunga lawang (pekak) ketumbar, kapulaga, sere, daun pandan, daun teumeuruy, daun sop (seledri), santan kelapa, bawang merah, bawang putih, garam, minyak goreng, udang, ayam, daging daging kalau diperlukan. Karena banyak bumbu kanji dikenal dengan menu 40 macam bumbu yang mempunyai citarasa yang eksostic, gurih dan terasa pedas.
Di kampung-kampung biasanya, anak-anak saban sore di bulan ramadhan membawa rantangan atau wadah dari plastik untuk menerima pembagian kanji rumbi yang di masak di meunasah atau mesjid mesjid. Mereka akan beramai-ramai membawa pulang ke rumah untuk disantap bersama keluarga kala waktu berbuka puasa tiba.
Kanji Rumbi merupakan makanan sejenis bubur yang di campur rempah-rempah khas Aceh seperti merica, adas manis, jahe, pala, kayu manis, cengkeh, bunga lawang (pekak) ketumbar, kapulaga, sere, daun pandan, daun teumeuruy, daun sop (seledri), santan kelapa, bawang merah, bawang putih, garam, minyak goreng, udang, ayam, daging daging kalau diperlukan. Karena banyak bumbu kanji dikenal dengan menu 40 macam bumbu yang mempunyai citarasa yang eksostic, gurih dan terasa pedas.
Selain lezat, Kanji rumbi juga memiliki khasiat bagi kesehatan. Rempah-rempah yang dicampur sebagai bagian dari bumbunya, dapat menjadi obat untuk manghangatkan badan, menghilangkan rasa masuk angin dalam tubuh. Maka tak salah, jika masyarakat Aceh senang menyantapnya sehabis berpuasa seharian.
Biaya untuk memasak kanji rumbi selama sebulan penuh dalam bulan Ramadhan ditanggung bersama bahu-membahu oleh warga. Jauh-jauh hari sebelum Ramdhan, para tetua kampung seperti teungku imum, tuha peut, tuha lapan dan tgk keuchik akan membuat rapat bersama warga untuk membentuk panitia kecil alias koki yang akan memasak kanji di dapur umum meunasah atau mesjid.
Di bulan puasa, selain memasak kanji di meunasah atau mesjid, warga juga setiap hari dijatahi membawa kue, untuk menambah menu berbuka puasa. Setiap hari bberapa rumah dijatahi menyediakan kue untuk di bawa ke meunasah. Penjatahan itu dilakukan bergilir dari beberapa kepala keluaraga di ujung kampung sampai ke ujung kampung satunya lagi. Sampai di akhir bulan puasa semua rumah berkesempatan beramal menyediakan makanan berbuka puasa di meunasah.
Category: Budaya, Muslim, pariwisata