Asal Nama Jeurat Manyang
Gambar Hanya sebuah ilustrasi |
Teuku Abdullah berkisah, pada zaman periode awal kedatangan Islam di Aceh telah datang ke desa (yang sekarang bernama Jeurat Manyang) seorang ulama dari negeri Pasai (Kerajaan Samudra Pasai). Ulama tersebut mengendarai seekor gajah.
“Menurut sumber cerita orang-orang tua, ulama itu berasal dari suatu daerah bernama Jeurat Manyang (Rhang Manyang) di Kerajaan Samudra Pasai, Aceh Utara. Masyarakat menyebut ulama itu dengan gelar Teungku Jeurat Manyang,” katanya.
Setelah tinggal menetap di situ, Teungku Jeurat Manyang lalu mendirikan dayah (pesantren). Banyak sekali santri yang belajar ke dayah tersebut sehingga dikenal oleh masyarakat luas. Saat Teungku Jeurat Manyang meninggal, dayahnya terus dikembangkan oleh murid-muridnya.
“Akhirnya untuk mengenang dan menghormati ulama ini, maka tempat daerah lokasi dayah didirikan sekaligus tempat beliau dikuburkan dinamakan Kampung Jeurat Manyang. Jeurat Manyang berarti di situ pernah berjasa Teungku Jeurat Manyang asal Pasai, Aceh Utara,” kata Teuku Abdullah.
Selain itu, kata dia, ada juga yang berpendapat penyebutan Gampong Jeurat Manyang disebabkan adanya makam tinggi (jeurat manyang) di daerah tersebut. “Kalau diperhatikan, letak kuburan itu memang pada tanah yang agak tinggi kalau dalam bahasa Aceh disebut manyang. Sementara jeurat artinya kuburan. Jeurat Manyang makna harfiahnya kubur yang tinggi,” katanya.
Sumber: Portalsatu
Mohon Koreksi dan Sarannya bila ada Informasi/Data yang salah!
Category: Data Pidie, Sejarah