Suku-Suku Nanggroe Aceh Darussalaam
1. Suku Aceh
Suku ini mendiami ujung utara Sumatra
dan menganut agama Islam. Mereka menggunakan bahasa Aceh yang masih berkerabat
dengan bahasa Mon Khmer (wilayah Champa). Bahasa Aceh merupakan bagian dari
bahasa Melayu-Polynesia barat, cabang dari keluarga bahasa Austronesia. Suku
Aceh merupakan suku di Indonesia yang pertama memeluk Islam dan mendirikan
kerajaan Islam. Masyarakat Aceh mayoritas bekerja sebagai petani, pekerja
tambang, dan nelayan.
2. Suku
Aneuk Jamee
Secara harfiah, istilah Aneuk Jamee
berasal dari Bahasa Aceh yang berarti “anak tamu”. Suku ini tersebar di
sepanjang pesisir barat dan selatan Aceh. Bahasa yang digunakan bahasa Aneuk
Jamee, masih merupakan dialek dari bahasa Minangkabau. Namun, Bahasa Aneuk
Jamee hanya dituturkan di kalangan orang-orang tua saja dan saat ini umumnya
mereka lebih menggunakan Bahasa Aceh sebagai bahasa pergaulan sehari-hari.
3. Suku Alas
Suku ini bermukim di Kabupaten Aceh
Tenggara, Provinsi Aceh yang biasa juga disebut Tanah Alas. Agama yang dianut
adalah agama islam. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Alas. Asal kata “alas”
dalam bahasa Alas berarti “tikar”. Hal ini ada kaitannya dengan keadaan daerah
itu yang membentang datar seperti tikar di sela-sela Bukit Barisan. Daerah
Tanah Alas dilalui banyak sungai, salah satu di antaranya adalah Lawe Alas
(Sungai Alas).
4. Suku
Batak Pakpak
Suku Pakpak tersebar di beberapa
kabupaten/kota di Sumatera Utara dan Aceh, yakni di Kabupaten Dairi, Kabupaten
Pakpak Bharat, Kabupaten Humbang Hasundutan( Sumatera Utara), Kabupaten Aceh
Singkil dan Kota Sabulusalam. Suku bangsa Pakpak kemungkinan besar berasal dari
keturunan tentara kerajaan Chola di India yang menyerang kerajaan Sriwijaya
pada abad 11 Masehi
Suku ini terdiri atas 5 subsuku, yang
dalam istilah setempat disebut dengan istilah Pakpak Silima suak yang terdiri
dari :
Pakpak Klasen (Kab. Humbang Hasundutan
Sumut)
Pakpak Simsim (Kab. Pakpak Bharat-sumut)
Pakpak Boang (Kab. Singkil dan kota Sabulusalam-Aceh)
Pakpak Pegagan (Kab. Dairi-sumut)
Pakpak Keppas (Kab. Dairi sumut)
Pakpak Simsim (Kab. Pakpak Bharat-sumut)
Pakpak Boang (Kab. Singkil dan kota Sabulusalam-Aceh)
Pakpak Pegagan (Kab. Dairi-sumut)
Pakpak Keppas (Kab. Dairi sumut)
Suku bangsa
Pakpak mendiami bagian Utara, Barat Laut Danau Toba hingga perbatasan Sumatra
Utara dengan provinsi Aceh (selatan).
5. Suku Devayan
5. Suku Devayan
Suku Devayan
mendiami Pulau Simeulue, juga di kecamatan Teupah Barat, Simeulue Timur,
Simeulue Tengah, Teupah Selatan dan Teluk Dalam.
6. Suku Gayo
Suku Gayo
mendiami dataran tinggi Gayo di Aceh. Mayoritas suku ini terdapat di kabupaten
Aceh Tengah, Bener Meriah, Gayo Lues dan 3 kecamatan di Aceh Timur, yaitu
kecamatan Serbe Jadi, Peunaron dan Simpang Jernih. Selain itu suku Gayo juga
mendiami beberapa desa di kabupaten Aceh Tamiang dan Aceh Tenggara.
Agama yang dianut
Suku Gayo adalah agama Islam dan mereka dikenal taat dalam agamanya. Bahasa
yang digunakan adalah bahasa Gayo.
7. Suku Haloban
Suku Haloban
terdapat di kabupaten Aceh Singkil, tepatnya di kecamatan Pulau Banyak. Di
kecamatan Pulau Banyak terdapat 7 desa dengan ibukota kecamatan terletak di
desa Pulau Balai.
8. Suku Kluet
Suku Kluet
mendiami beberapa kecamatan di kabupaten Aceh Selatan, yaitu kecamatan Kluet
Utara, Kluet Selatan, Kluet Tengah, dan Kluet Timur.
9. Suku Lekon
Suku Lekon
terdapat di kecamatan Alafan, Simeulue di provinsi Aceh dan terdapat di desa
Lafakha dan dan Langi.
10. Suku Singkil
Suku Singkil
terdapat di kabupaten Aceh Singkil daratan dan kota Subulussalam di propinsi
Aceh. Namun, kedudukan suku Singkil sampai saat ini masih diperdebatkan, apakah
suku ini termasuk dalam suku Pakpak suak Boang atau berdiri sebagai satu suku
yang tersendiri terpisah dari suku Pakpak.
11. Suku Sigulai
Suku Sigulai
mendiami Pulau Simeulue bagian utara dan terdapat di kecamatan Simeulue Barat,
Alafan dan Salang.
12. Suku Tamiang
Suku Tamiang
mendiami kabupaten Aceh Tamiang, termaksud suku melayu dan lebih sering disebut
Melayu Tamiang. Suku ini mempunyai kesamaan dialek dan bahasa dengan masyarakat
Melayu yang tinggal di kabupaten Langkat, Sumatera Utara serta berbeda dengan
masyarakat Aceh. Meski demikian suku ini telah sekian abad menjadi bagian dari
Aceh. Kebudayaan suku ini juga sama dengan masyarakat Melayu pesisir timur
Sumatera lainnya.
Category: Pendidikan